-->

Pendidikan Tuanku Tambusai

Advertisemen
Umur 10 tahun beliau sudah hafal Quran. Karena keistimewaannya inilah maka Pedagang Garam yang lewat di kampung itu menganjurkan kepada ayahnya supaya dia memperdalam ilmu ke Tuan Syekh yang ada di Tembusai.

Dalam waktu singkat pengetahuan kedua Tuan Syekh yang ada di Tembusai selesai dipelajarinya. Dengan bangga hati kedua Tuan Guru memberi gelar Fakih Muhammad kepada beliau. Serta menganjurkan supaya dia pergi ke Kamang ke pesantren Tuanku Nan Renceh. Sebab di sana ada ajaran Islam yang baru Mazhab Hambali.

Tahun 1818-1821 Tuanku Tambusai menjadi Duta Gerakan Wahabi di Arabia. Pada waktu ini beliau memperdalam ilmu Thariqat Naqsyabandi. Sehingga di Indonesia beliau dikenal Guru dari Guru ilmu Thariqat Naqsyabandi. Sebab murid-muridnya banyak yang menjadi Guru-Guru ilmu Thariqat tersebut tersebar bukan saja di Indonesia ini. Tetapi banyak di Malaysia, India dan Tiongkok.

Sewaktu serdadu Belanda menyerang pasukannya yang datang dari Tangga Begu dan membunuhi anggota pasukannya dengan mudah termasuk istrinya yang tercinta Nan Duri Batang Sosa turut gugur di situ. Hatinya sedih dan kecewa sehingga beliau putus asa. Tuanku Tambusai pergi ke hutan Aek Hayuara Tanah Adat Hasahatan di atas Pagaranbira (Tangga Begu) bersuluk/ berkhalwat.


Picture
Tuanku Imam Bonjol
Picture
Tuanku Rao
Karena desakan ibunya yang tercinta Tuan Aji Layan Bolon dan mengingat pesan terakhir ayahandanya juga Tuan Syekh Panjang Janggut, maka beliau bangkit dari persulukannya. Bangkit menyusun kekuatan melanjutkan perjuangan melawan Penjajah Belanda.

Yang dimaksudkan dengan ibunda yang tercinta Tuan Aji Layan Bolon itu ialah Tanah Air Bumi Persada Indonesia.

Sedang ayahandanya Tuan Syekh Panjang Janggut adalah Tuanku Imam Bonjol. Begitu pesan Tuanku Imam Bonjol pada beliau Tuanku Tambusai, supaya perjuangan mengusir Penjajah Belanda harus dilanjutkannya.

Mengenai ilmunya yang dalam dibidang agama Islam, dapat diketahui dari pernyataannya dalam turi-turian Datuk Tuongku Aji Malim Leman yang dibuatnya. Beliau katanya:

Hayuara Junjungan Datuk Tuongku Aji Malim Leman
Na kiramat mate na sati mangolu
Na sumbayang pitu noli sadari saborngin
Di toru payung abar-abar ditoru payung obur-obur
Na marmandersa pangajian
Na puangka-ungkap Quraan
Na liput sapanjang gala
Na pulang balik tu Moka Madina
Na sumolom laut Jabarulla
Raja worling raja Panasunan Bulung

artinya:

Paduka Yang Mulia Datuk Tuongku Aji Malim Leman orang yang dikiramatkan setelah mati dan penuh wibawa semasa hidup.
Yang sembahyang tujuh kali sehari semalam (termasuk tahajjud dan dhuha tidak pernah tinggal).
Dihormat orang dibidang agama dan memiliki ilmu gaib dan dihormati dibidang adat karena menguasai adat. (selain adat Batak mungkin juga adat Minang).
Mesjidnya sekaligus tempat pengajian, persulukan dan lain-lain.
Yang selalu membaca Quran hingga tammat entah beberapa kali dan membaca buku-buku agama yang banyak. Jika ditumpukkan tingginya melebihi panjang galah.
Galah yang terpanjang kira-kira 7 meter, tumpukan buku yang dibacanya lebih tinggi lagi.
Beberapa kali mengunjungi Mekah dan Medina.
Orang yang pernah melewati Laut Gibraltar secara sembunyi-sembunyi. Mungkin ia ke Inggiris sewaktu mengadakan perjanjian rahasia dengan Inggeris.
Raja yang berkuasa di atas raja-raja Panasunan di Padanglawas dan Kampar.

Pendidikan Kemiliteran



  1. Tuanku Tambusai telah lulus dari ajaran Tuanku Lintau guru penjak silat yang termasyhur dari Pasaman. 
  2. Lulus dari pendidikan perang-perangan dengan berkuda dari Zafrullah Khan gelar Tuanku Hitam ex-serdadu Inggiris dari Bengkulen dan lulus dari pendidikan Mayor Sumanik, bekas Perwira Artillery Tentera Turky.
  3. Lulus dari pendidikan General Staff & Command di Kamang asuhan Kolonel Haji Piobang. Bekas perwira Janitsar Cavalry Tentera Turky dan gemblengan mengenai Mazhab Hambali dari Haji Miskin bekas Hermit di gurun-pasir Nesyed/ Arabia dan Guru Besar Haji Hasan Nasution gelar Tuanku Kadi Malikul Adil.
  4.  Khusus dibidang Perbentengan (Fortification Tecniques) Tuanku Tambusai dikirim belajar kepada Tentera Turky di Arabia.

Demikian pendidikan Tuanku Tambusai di bidang agama dan Kemiliteran di sampaing beliau adalah seorang yang fasih berbahasa Arab sehingga beliau selalu diutus menghubungi raja-raja Arab dan Turky.

Advertisemen

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
© Copyright 2017 Tambusai Tengah - All Rights Reserved - Created By BLAGIOKE Diberdayakan oleh Blogger